Perisaijurnalis.com, Pinrang – Sekitar ratusan masyarakat Dusun Paleleng, Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) unjuk rasa/demo di Kantor Bupati Pinrang dan Kantor DPRD Kabupaten Pinrang, aksi ini dalam rangka untuk menagih janji Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid dalam pembangunan infrastruktur khususnya pekerjaan jalan dan jembatan. Senin (14/04/2025).
“Saya sampaikan kepada bapak ibu sekalian bahwa jangan pernah takut, jangan pernah takut, yang kita bawakan suara-suara kebenaran, dimana suara kebenaran adalah suara Tuhan, saya sampaikan bahwa jangan pernah takut.” Ucap salah satu peserta aksi saat berorasi.
Dalam aksi ini juga dia mengatakan, “Hari ini perjuangan dari masyarakat Paleleng tidak boleh melangkah mundur sedikitpun, kawan-kawanku sekalian, karena kobaran api dan teriknya matahari adalah bentuk daripada perjuangan dan penindasan terhadap Pemerintah Kabupaten Pinrang.”
“Pada saat Pilkada kemarin pada pemimpin-pemimpin itu mengetuk pintu daripada masyarakat Paleleng, dengan berjanji akan memperbaiki infrastruktur kesehatan, infrastruktur jalan dan lain-lain. Tapi hari ini kita datang menagih janjinya, apa yang dia balaskan, ditutup pintunya saudara-saudara sekalian.” Tambahnya.
“Bapak Bupati Pinrang tidak becus mengawal aspirasi dari masyarakat Paleleng, masyarakat Paleleng tidak dilahirkan untuk mundur dari peperangan saudara-saudara sekalian, maka saya nyatakan hari ini jangan pernah mundur sampai bapak Bupati Pinrang di depan muka aksi kawan-kawanku sekalian. Bagaimana Pilkada kemarin begitu sistematis, begitu terstruktur memberikan janji-janji politik akan tetapi hari ini masih ada saja korban di dusun Paleleng saudara-saudara sekalian.” Tegasnya.
“Apakah gelombang massa hari ini tidak bisa mengoyak telinga bapak Bupati Pinrang saudara-saudara sekalian. Kami datang kesini untuk lagi dan lagi mengorek telinga bapak Bupati Pinrang saudara-saudara sekalian, mulai dari pondasi sampai atap, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut semuanya adalah dari hasil pajak rakyat.” Ungkapnya.
“Hidup mahasiswa, hidup masyarakat Paleleng, hari ini saudara-saudara sekalian, kantor Bupati Pinrang di duduki masyarakat Paleleng saudara-saudara sekalian, betul tidak? hari ini saudara-saudara sekalian, sangat memperihatinkan infrastruktur yang ada di Paleleng, hari ini tidak di perhatikan pemerintah Kabupaten Pinrang, untuk pertanyaan saudara-saudara sekalian, apakah Paleleng masuk Kabupaten Pinrang,! mirisnya,! berpuluh-puluh tahun mulai dari nenek moyang sampai anak cucunya, merasakan mirisnya jalan di Paleleng, apakah Paleleng masih Kabupaten Pinrang saudara-saudara sekalian.” Jelasnya.
“Hari ini kita korek-korek telinga bapak Bupati sesuai janji-janji politik, pada saat momen-momen pilkada mereka datang kepada kita menjanjikan infrastruktur, menjanjikan fasilitas namun nyatanya sampai hari ini itu tidak ada, perlu kita ingatkan bahwa infrastruktur adalah sentral daripada perekonomian, apabila infrastruktur tidak bagus semuanya akan mahal.” Katanya.
Lanjut, “Coba bayangkan apabila masyarakat Paleleng mengurus surat-surat di Kabupaten Pinrang jalan yang dilalui memakan waktu dan juga mengeluarkan banyak uang, perlu saya sampaikan bahwa aksi kita ini awal dari perjuangan dan apabila tuntutan pada hari ini tidak tersampaikan, tidak diterima oleh bapak Bupati itu sendiri maka sudah selayaknya dan sudah sepantasnya kita duduki sampai bapak Bupati datang di kantornya sendiri, mereka enak-enak, masyarakat Paleleng menderita saudara-saudara sekalian.”
“Coba kita bayangkan beberapa hari yang lalu telah terjadi kejadian yang miris di Paleleng, telah viral diberbagai media sosial bahwa masyarakat Paleleng, salah satu masyarakat Paleleng ditandu melalui jalan yang rusak dan mirisnya bahwa masyarakat tersebut di tandu ke Kabupaten Enrekang, pertanyaan kemudian apakah tidak ada rumah sakit di Kabupaten Pinrang,? ini adalah tugas dari bapak Bupati Pinrang untuk memperbaiki fasilitas.” Ungkapnya. (MPJ)