Perisaijurnalis.com, Polman – Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Polewali Mandar Kompol Kemas Aidil Fitri menghadiri upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar di Lapangan Kantor Daerah Kabupaten Polman Jalan Manunggal Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali Kabupaten Polman Provinsi Sulawesi Barat, Senin (20/05/2025).
Upacara tersebut diikuti oleh Wakil Bupati Kabupaten Polman Hj. Andi Nursami, Ketua DPRD Polewali Mandar Fahry Fadly., SE, Pj. Sekda Kabupaten Polman H. Ahmad Saefuddin, S.H., M.H., mewakili Ketua Pengadilan Agama Polewali Mandar H. Agussalim S.Ag, Kepala kantor imigrasi diwakili Kasub. Tata Usaha Tri Kuncoro, Danki 4 Yon A Pelopor Sat Brimob Polda Sulbar IPTU Syakrir, Danton 3 Ki Pan B 721/MKS LETDA Inf Selprin Mangopang, Para Asisten Sekda Polewali Mandar, Para Kepala Perangkat Daerah Polewali Mandar, para Staf Ahli Bupati Polewali Mandar, para Kepala Bagian Setda dan Setwan Polewali Mandar, para Camat Se-Kabupaten Polewali Mandar dan para tamu undangan sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat kebangkitan nasional yang telah diwariskan oleh para pahlawan bangsa.
Dalam suasana khidmat, upacara dimulai pukul 08.00 Wita dengan Inspektur Upacara Dandim 1402 Polewali Mandar LETKOL Inf Anta Sihotang, S.Sos., M.Han., Perwira Upacara Kasudal Bag Ops Polres Polman AKP Ridwan Pemimpin Upacara Kanit Sidik Sat Res Narkoba IPDA Irfan diikuti oleh ,1 Peleton Tagana Polman, 1 peleton UPTD Damkar Polman, 1 peleton Satpol PP Polman, 1 peleton Dishub Polman, 1 Peleton Imigrasi/Lapas Polman, 1 Kompi TNI/Polri Polman, 1 Kompi ASN Pemda Kabupaten Polman.
Dandim 1402/ Polman Letkol Inf Anta Sihotang Selalu Inspektur Upacara membacakan Amanat dan Sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Tepat di tanggal 20 Mei 2025, kita tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.
117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing; bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri.
Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. la menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks: disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita.
Wakapolres Polman Kompol Kemas Aidil Fitri menyampaikan bahwa momen peringatan ini menjadi pengingat pentingnya semangat persatuan dan gotong royong dalam menjaga keutuhan serta kemajuan bangsa.
“Semangat Hari Kebangkitan Nasional harus terus kita gelorakan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” ujarnya. (MPJ)
