Perisaijurnalis.com, Pinrang – Beberapa awak media menyoroti terkait kontrak kerjasama pemberitaan antara media online dengan dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DINDIKBUD) Kabupaten Pinrang, Sulsel.
Beberapa awak media sangat menyayangkan dan kecewa terhadap apa yang telah dilakukan oleh pihak DINDIKBUD Kabupaten Pinrang. Kekecewaan awak media karena beberapa media di coret atau dikeluarkan dari kontrak kerjasama pemberitaan/publikasi di DINDIKBUD.
“Dengan adanya beberapa media yang dihilangkan namanya pada daftar kerjasama pemberitaan ini kami sangat sayangkan, seharusnya media tersebut tetap terjalin kerjasama.” Ucap salah satu awak media yang tidak ingin dipublikasikan namanya kepada media Perisai Jurnalis, Senin (6/1/2025).
“Ternyata saya melihat semua media yang terdaftar sekarang mengatasnamakan Asosiasi wartawan padahal masih ada beberapa media yang hanya membawa nama medianya yang sama sekali tidak tergabung dengan salah satu Asosiasi tersebut, lebih ironisnya lagi karena dalam daftar tersebut ada Asosiasi yang monopoli anggotanya.” Ungkapnya.
“Walaupun apa yang dilakukan oleh dinas tersebut itu merupakan haknya tetapi alangkah baiknya kalau semua teman-teman media tidak dibeda-bedakan artinya jangan ada yang di fasilitasi dan ada yang tidak. Dan saya rasa apa yang dilakukan sekarang di dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan menjadi Bumerang dikemudian hari.” Tambahnya.
“Kami menduga ada keterlibatan Ikbal kabid dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosandi) didalamnya bahkan kami curiga/menduga dialah yang menjadi dalang disetiap instansi. Kami berharap Pj Bupati Pinrang mengevaluasi kinerjanya Kabid Kominfosandi yang dilakukan selama ini dan saya rasa lebih banyak ASN yang lebih berkompeten menjabat jabatan/posisi tersebut.” Jelasnya.
“Saya berharap semua dinas yang ada di Kabupaten Pinrang bisa contoh Polres Pinrang kalau ada kegiatannya semua awak media di undang jadi teman-teman yang tidak bergabung di salah satu Asosiasi tersebut juga ikut hadir.” Pesannya.
Muhtar Sekertaris DINDIKBUD yang dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait masalah tersebut mengatakan, “Diatur saja pak bergiliran karena dana terbatas tapi coba hubungi pak kadis lebih jelasnya.” Katanya.
Sedangkan Andi Matjtja Moenta, S. Sos, Kadis DINDIKBUD yang dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait hal tersebut belum memberikan tanggapan dan sampai berita ini diturunkan belum ada komentar dari Kadis DINDIKBUD. (MPJ)